PKM KELOMPOK USAHA SEPATU RACING DESA CILAMPENI KATAPANG KABUPATEN BANDUNG
Abstract
Berdasarkan analisis situasi tim kami di lapangan, UKM yang dijadikan mitra dalam skema pengabdian ini adalah kelompok perajin sepatu DLN racing di Desa Cilampeni Katapang Kabupaten Bandung. Nampak beberapa permasalahan pada UKM tersebut di antaranya pemilihan bahan baku, proses produksi, iklan dan merek usaha, dan sebagainya. Dari sekian permasalahan yang ada pada UKM tersebut, tim mencoba membantu beberapa masalah mitra sebagai prioritas utama dari segi: a) pengembangan soft-skill dan Harskill, pemerekan, iklan dan teknis pemsaran. Harga eceran yang ditawarkan juga tidak sebesar harga yang dijual oleh distributor. Hal ini menyebabkan sistem pemasaran mitra sangat rendah walaupun minat terhadap sepatu racing cukup tinggi. Program pengabdian ini bertujuan agar tim dapat membantu dan memberikan i de, gagasan, dan solusi terhadap permasalahan yang terdapat pada mitra (Bapak Jajang) sebagai ketua UKM sepatu racing di Desa Cilampeni Kecamatan Katapang Kabupaten Bandung guna meningkatkan penjualan sepatu racing dan memaksimalkan pemasaran yang disesuaikan dengan kemajuan teknologi. Adapun target khusus dalam kegiatan PKM ini adalah menjadikan mitra lebih mandiri dan dapat memperoleh penghasilan yang maksimal. Metode pelaksanaan yang digunakan dalam melaksanakan kegiatan PKM ini adalah pendekatan Teknologi Tepat Guna (TTG) yang di awali dengan pengondisian tim dengan menyusun rancangan kegiatan dengan membuat Forum Discussion Group (FGD) yang pada akhirnya merumuskan program pelatihan sekurang-kurangnya 8 jam. Adapun metode pelaksanaan kegiatan secara rinci adalah melakukan tanya jawab sebelum kegiatan pemberian materi berlangsung, guna mengetahui permasalahan yang lebih akurat yang dihadapi oleh mitra. Setelah itu pemberian materi oleh tim dan di akhiri dengan menjawab pertanyaan yang diajukan oleh mitra dan melakukan diskusi dalam membuat akun daring dengan memanfaatkan toko daring Tokopedia. Hasil dari pelatihan tersebut terciptnya akun toko daring untuk mempermudah mitra dalam melakukan penjualan sepatu racing secara mandiri. Kegiatan selanjutnya yang tim lakukan adalah melakukan pendampingan lapangan selama 6 bulan dengan memperhatikan juga tatakelola pembukuan, neraca, rugi laba, dan sebagainya.